WONOSARI, (KH) — Jasa perbaikan, jahit atau sol sepatu, sandal dan tas telah digelutinya sejak tahun 1995. Berawal ikut membantu orang tua, ditambah pengalamannya mengikuti pelatihan di Balai Besar Kulit DIY, dirinya memilih bidang usaha ini sebagai mata pencaharian utamanya.
Masih banyak warga yang merasa sayang jika sepatu atau sandal rusak lantas dibuang, karena kondisi ekonomi pula mereka tidak segera membeli yang baru namun memanfaatkan jasa sol untuk memperbaiki sepatu. Peluang inilah yang kemudian ditangkap Kasdi untuk bertahan hingga sekarang.”Ini rintisan Orang tua sejak 1969, awalnya, dahulu di komplek Pasar Argosari,” kata Kasdi, warga Padukuhan Pacingkidul Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu.
Untuk menambah pendapatan, dirinya juga melayani penggantian alas sepatu dan sandal, serta menjual beberapa sepatu sepak bola. Perpindahannya ke lokasi usaha yang sekarang (berada di sebelah barat Pasar Besole) sejak 2003 silam.
Kasdi mengatakan, semua bahan dan alat meliputi benang, lem, alas sepatu maupun sandal, jarum dan lainnya dibeli di Yogyakarta. Mengenai jumlah yang harus dibayar pelanggan yang memanfaatkan jasanya tergolong cukup murah.
“Untuk jahit biasa murah saja, hanya Rp.10.000, sedangkan penggantian alas sepatu sandal ukuran dewasa mulai dari Rp 55 ribu hingga Rp 75 ribu,” jelasnya.
Dalam sehari, tambah lelaki berumur 44 tahun ini, bersama dua karyawannya mampu menyelesaikan 35 hingga 40-an pasang sepatu. Terkadang pelanggan membawa 5 hingga 7 pasang sekaligus.