Kampus Sekolah Vokasi UNY Dibangun Di Gunungkidul, Tahun Depan Perkuliahan Dimulai

oleh -2779 Dilihat
oleh
Rektor UNY, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa didampingi Kepala Disdikpora Gunungkidul, Bahron Rasyid dan staf. (KH/ Kandar)

SEMANU, (KH),– Rencana pembangunan kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul selesai tahun ini. Kampus yang dibangun di luar kampus utama itu berupa Sekolah Vokasi, yakni pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu.

Rektor UNY, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd., mengatakan, untuk pembangunan gedung berikut pendaftaran mahasiswanya akan dimulai tahun depan. “April tahun depan pendaftaran dimulai. Lalu bulan September mudah-mudahan perkuliahan sudah dapat terlaksana,” harap dia belum lama ini saat jumpa pers di salah satu rumah makan di Semanu.

Disampaikan, tahap pertama akan dibagun satu gedung berisi lokal kelas dan laboratorium pendukung untuk 8 program studi. Delapan prodi tersebut diantaranya; Pengelolaan Usaha Rekreasi, Logistik Perdagangan Internasional, Bisnis Kreatif, Bisnis Digital, Tata Boga, Tata Busana, Akuntansi, dan Teknik Informatika.

Sambung Sutrisna, setiap prodi akan dibuka kuota 40 mahasiswa. Pihaknya memberikan kuota khusus untuk warga Gunungkidul sebanyak 50 persen.

Sembari melihat pangsa pasar, ditahun-tahun berikutnya kampus UNY di Gunungkidul akan dikembangkan. Ditargetkan, dari masterplan yang disusun akan selesai dalam jangka waktu 10 tahun dengan total lahan kawasan kampus mencapai 10 hektar. “Berdasar masterplan total pembagunan hingga selesai akan menelan Rp. 500 Milyar,” ungkap Sutrisna.

Adapun lokasi pendirian kampus akan menempati lahan di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu. Tepatnya di sekitar Wisata Watu Giring ke arah barat.

Lebih jauh disampaikan, sekolah vokasi didirikan mengacu pada prioritas Pemerintah dalam mengembangkan pendidikan yang link and match dengan dunia industri, sehingga menerapkan sistem multi entry multy exit.

“Melalui sistem tersebut mahasiswa bisa memilih hendak menjalani kuliah dalam jenjang D1/D2/D3/D4 sesuai kebutuhan masing-masing,” kata Sutrisna.

Menurutnya ‘keahlian teoritis’ dan ‘keahlian terapan’ menjadi substansi utama sekolah vokasi. Keduanya harus berjalin-kelindan. “bagaimana sekolah vokasi itu dapat berguna buat industri jika para pelajar yang hendak dididik di sekolah vokasi tidak dibekali pemahaman lapangan. Jadi, model sekolahnya harus menginduk pada realitas perusahan sekarang,” jelas dia. Dirinya berharap masyarakat Gunungkidul, terlebih anak mudanya, dapat langsung kerja sesuai bidang yang telah dipelajarinya.

Sebelumnya, Wakil Rektor I UNY, Margana telah melakukan penandatanganan kerja sama antara UNY dan 450 SMA/K di DIY serta Disdikpora DIY. Dalam sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UNY menerapkan berbagai skema seleksi bagi calon mahasiswa. Setelah melakukan penandatanganan kerja sama sekolah menjadi mitra UNY.

“Siswa yang berasal dari sekolah mitra akan mendapatkan poin tertentu sebagai poin tambahan saat ia mendaftar ke UNY,” ujar dia.

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar