PATUK, (KH) — Pemberdayaan masyarakat menjadi gagasan utama dalam launching Kampoeng Jelok menuju Kampoeng Jelok Resto. Dengan melibatkan masyarakat sekitar, keberadaan Kampoeng Jelok Resto diharapkan menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan perekonomian warga Padukuhan Jelok, Beji, Patuk. Hal ini dikatakan GKR Mangkubumi saat meresmikan Kampoeng Jelok Resto, Jumat (12/06/2015).
Launching Kampoeng Jelok Resto secara simbolis diresmikan oleh GKR Mangkubumi beserta perwakilan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Kampoeng Jelok Resto merupakan wahana wisata yang mengedepankan edukasi kepada para pengunjung.
Wisatawan yang datang tidak sekedar menikmati keindahan pemandangan sekitar, tetapi dapat belajar merasakan kehidupan alam pedesaan. Selain itu juga, Kampoeng Jelok Resto juga menawaran berbagai paket wisata petualangan, seperti menyusur sungai dan bersepeda.
Amirudin Aziz salah satu penggagas Kampoeng Jelok Resto menjelaskan, tujuan dibukanya wisata edukatif tersebut sebagai terobosan untuk meningkatkan perekonomian warga Jelok. “Kampoeng Resto Jelok mengedepankan masakan organik yang berasal dari hasil panenan warga Jelok,” jelasnya.
Ia menambahkan, warga Padukuhan Jelok mempunyai semangat untuk maju dengan memanfaatkan potensi yang ada. Sehingga kedepannya warga Jelok tidak perlu pergi meninggalkan kampung halaman.
“Kami datang bukan sebagai investor, tetapi tujuan utamanya untuk memberdayakan sekaligus membuka lapangan pekerjaan warga setempat,” imbuhnya.
Sementara itu, GKR Mangkubumi menyambut baik berdirinya Kampoeng Jelok Resto. Pengelola dan masyarakat Jelok wajib merawat dan menjaga keberadaan Kampoeng Jelok Resto. “Desa Wisata Jelok semakin tertata dengan adanya Kampoeng Jelok Resto,” ujarnya.
Dengan konsekuensi menjaga dan merawat tersebut menjadi salah satu alat untuk menarik perhatian wisatawan. “Wisatawan tidak kapok jika pelayanannya baik dan tertata rapi. Kampoeng Jelok Resto semakin menambah warna destinasi wisata yang ada di Kabupaten Gunungkidul,” pungkasnya. (Atmaja).
