Jembatan Roboh, Warga Jelok Bahu Membahu Bangun Jalan Tembus

oleh -
oleh
Warga Padukuhan Jelok ramai-ramai kerja bakti bangun jalan. foto: Danang.
iklan dprd
Warga Padukuhan Jelok ramai-ramai kerja bakti bangun jalan. foto: Danang.

PATUK, (KH),– Kesedihan warga seolah tak terkira. Hal tersebut diungkapkan Dukuh Jelok, Desa Beji, Kecamatan Patuk, Danang, ketika mendapati satu-satunya jembatan penghubung roboh diterjang banjir Selasa, (28/11/2017) lalu.

Jembatan dianggap tak sebatas penyeberangan di atas Sungai Oya saja. Menurut Danang, bagi warga yang setiap hari lalu lalang berangkat dan pulang kerja, jembatan dianggap sebagai jalan penyambung hidup.

“Sedih sekali, rasanya sulit diungkapkan. Akses keluar masuk warga kami yang bekerja di Yogya dan berbagai wilayah lain sudah tidak ada lagi,” tutur Danang mengungkapkan kesedihan.

Sebagai dukuh muda, ia merasa memiliki tanggung jawab yang lebih berat. Ditengah kesedihan, harus berusaha menjadi pelopor bagi warganya untuk bangkit. Mengerahkan daya pikir mencari solusi permasalahan yang dihadapi.

iklan golkar idul fitri 2024

“Tidak meratapi yang telah terjadi berlarut-larut, kami bersama warga sepakat membangun jalan tembus meski jarak tempuh terpaut cukup jauh,” terang Danang menunjukkan kegigihan warganya.

Lanjutnya, jalan yang dibangunn dengan cor beton tersebut merupakan jalan menembus hutan. Dari wilayahnya menuju ke arah barat. Danang menyebut jalan tembus tersebut menuju Ngleri, Playen atau Dodogan, Dlingo.

“Jika ingin ke luar maka harus menempuh 10 hingga 15 kilo meter. Sebelumnya jika ada jembatan hanya menempuh 2 kilo meter saja,” imbuh Danang.

Pembangunan jalan cor beton yang dilakukan warga tidak memiliki target. Pihaknya hanya menyesuaikan ketersediaan dana baik yang berasal dari swadaya warga dan donatur yang peduli. Dirinya mengaku perantau asal Padukuhan Jelok terlibat dalam pembiayaan pembangunan jalan ini.

Menurutnya, pembangunan jalan tersebut menjadi solusi satu-satunya yang dapat diupayakan untuk mempermudah warga Jelok yang ingin bepergian ke luar setiap harinya. Sebab, pada musim hujan seperti sekarang ini jika ingin membangun jembatan dirasa tidak memungkinkan. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar