Harga Terus Membumbung, Ketersediaan Gula Pasir Tidak Stabil

oleh -487 Dilihat
oleh
Ilustrasi
Ilustrasi
Ilustrasi

WONOSARI, (KH)— Pertengahan Bulan Ramadhan ini, salah satu kebutuhan pokok, yakni gula pasir  harganya naik cukup signifikan. Tak hanya itu terkadang pedagang kesulitan mendapatkannya.

Hal ini diutarakan pegadang kelontong di wilayah Pulutan Wonosari, Sutini. Kata dia, kenaikan harganya mencapai Rp. 6 hingga 7 ribu tiap kilogram. “Sebelum naik harga stabil antara Rp. 10 hingga 11 ribu, kini mencapai Rp 16 hingga 17 ribu per kilogram,” ujarnya, Kamis, (16/6/2016).

Pengakuannya, Ia sendiri tidak tahu persis mengenai penyebab kenaikan harga ini, dari informasi yang ia terima, petani tebu belum panen dalam waktu dekat ini. sedangkan prediksi dia, permintaan yang tinggi memang menjadi salah satu penyebabnya.

“Sejak sekitar 4 hari yang lalu terus merangkak naik hingga sekarang, terpaksa saya juga menaikkan karena harga kulakan sudah tinggi. Mudah-mudahan segera ada upaya dari pihak terkait untuk menstabilkannya,” harap dia.

Senada dengan Sutini, Pedagang kelontong di Pasar Dondong, Jetis, Saptosari, Tanti  mengatakan hal yang sama. Terlebih di wilayah pinggiran, pengadaan gula pasir di tokonya tidak stabil, tidak dapat selalu tersedia setiap kali habis.

“Sales yang biasa menyulpai gula tak selalu tepat waktu karena susahnya barang, keinginan kami harga dapat stabil serta stok tercukupi,” ucap Tanti.

Diutarakan, pembeli sudah banyak yang mengeluh dengan harga tersebut, tetapi mau bagaimana lagi, ia hanya mengikuti harga dipasaran. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar