Hampir Roboh, Warga Sukarela Memperbaiki Rumah Mbah Ratim

oleh -1227 Dilihat
oleh
Masyarakat mandiri dan gotong royong memperbaiki rumah Mbah Ratim. Foto: Atmaja.
Masyarakat mandiri dan gotong royong. Foto : Atmaja.
Masyarakat mandiri dan gotong royong. Foto : Atmaja.

GIRISUBO, (KH) — Puluhan warga Padukuhan Balong Desa Balong Kecamatan Girisubo bergotong royong memperbaiki rumah milik Mbah Ratim Rakinem. Kegiatan tersebut merupakan bentuk simpati warga, karena rumah yang ditinggali oleh Mbah Ratim yang hampir saja roboh.

Dukuh Balong, Jumianto mengatakan, perbaikan rumah Mbah Ratim pernah dilakukan beberapa tahun yang lalu. Kerja bakti kali ini merupakan bentuk simpati warga yang kedua kali. “Karena rumah mbah Ratim hampir roboh, maka melalui kesepakatan bersama warga berinisiatif untuk memperbaikinya,” katanya, Minggu (12/04/2015).

Secara sukarela warga mengumpulkan bahan-bahan yang akan digunakan untuk memperbaiki rumah Mbah Ratim. Perbaikan yang dilakukan mulai dari mengganti usuk dan reng, sampai pada dinding yang rencananya akan diganti dengan dinding anyaman bambu (gedek).

“Bentuk bantuan yang diberikan warga, selain tenaga antara lain genteng, kayu, dan uang untuk hidangan warga yang melakukan kerja bakti. Selain itu, beberapa warga juga membantu Mbah Ratim dalam bentuk uang,” jelasnya.

Rumah berukuran 3×4 tersebut digunakan Mbah Ratim dalam berlindung dari panasnya terik matahari dan berteduh jika musim penghujan tiba. Ia menerima kenyataan, selalu mandiri untuk menjalani kehidupan di masa tuanya.

Sementara itu, Mbah Ratim terharu melihat simpati warga Padukuhan Balong yang selalu membantu ia dalam menjalani kehidupan. Ia menganggap semua warga Padukuhan Balong adalah saudara dan cucunya sendiri.

“Saya mempunyai dua orang anak, namun keadaan ekonomi mereka juga sama susahnya. Jadi, saya enggan untuk merepotkan kedua anak saya. Lagipula saya juga masih bisa beraktivitas, meski sudah tidak bisa pergi ke ladang,” ungkapnya.

Warga Padukuhan Balong, lanjut dia, juga membantu dalam memberikan sayuran untuk dimasak. “Saya enggan dimasakkan, karena saya masih bisa memasak sendiri. Saya sangat berterimakasih sudah dibantu dalam kehidupan saya,” tandasnya. (Atamaja)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar