JAKARTA, (KH) — Untuk mengurangi urbanisasi dari Gunungkidul, Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG) akan melakukan pendampingan dan pembekalan bagi pemuda di Gunungkidul. Dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki, diharapkan laju urbanisasi dapat ditekan. Beberapa potensi daerah, di antaranya destinasi wisata dan budaya, akan dimaksimalkan.
Di sela-sela peringatan ulang tahun IKG yang ke-44 yang berlangsung di Balai Prajurit Marinir Cilandak, Jaksel,Ketua IKG Benyamin Sudarmadi mengatakan, pihaknya akan membantu mengurangi urbanisasi warga Gunungkidul ke Jakarta. Pendampingan serta pembekalan pengetahuan kepariwisataan akan dilakukan IKG bagi pemuda Gunungkidul.
“Potensi destinasi wisata di Gunungkidul yang cukup berkembang, agar mampu dijadikan lapangan kerja,” katanya Minggu (18/01/2015).
Nantinya pemuda akan mendapatkan pelatihan yang terkait dengan kepariwisataan. Salah satunya, pelatihan bagaimana mengemas budaya lokal menjadi produk wisata. Berkembangnya produk wisata akan menciptakan lapangan kerja bagi para pemuda di Kabupaten Gunungkidul yang pada akhirnya akan mencegah pemuda untuk pergi merantau.
Ia menambahkan, untuk dapat menekan laju urbanisasi, perlu adanya cara merubah pola pikir. Menurutnya, pola pikir yang selama ini ada pada warga Gunungkidul; orang yang merantau ke Jakarta akan cepat sukes.
“Padahal berbeda dengan apa yang ada di benak mereka. Perantau, kalau tidak mau berusaha dan bekerja keras di Jakarta, ya tidak akan bisa makan. Berbeda dengan kehidupan di Desa yang masih bisa mendapatkan makanan dengan mudah, karena hasil bumi yang masih melimpah,” jelasnya.
Dari data IKG lebih dari 40 ribu warga Gunungkidul merantau di seluruh Jabodetabek, 30 ribu diantaranya di Jakarta. Dengan jumlah tersebut dan semakin bertambahnya jumlah perantau baru setiap tahun dikuatirkan akan membebani daerah tujuan, sementara potensi yang ada di Gunungkidul justru tidak tergarap.
Lebih lanjut Benyamin menyampaikan, agar pemuda Gunungkidul mampu berkreasi dan ikut membantu membangun Kabupaten Gunungkidul menjadi lebih baik. “Apalagi sekarang sudah ada jaringan internet yang dapat membantu, khususnya untuk mengenalkan destinasi wisata Kabupaten Gunungkidul,” pungkas Benyamin. (Atmaja/Tty).