Goa Cokro Surga Terpendam di Padukuhan Blimbing

oleh -
oleh
iklan dprd

PONJONG, kabarhandayani.com – Bagi anda pecinta wisata minat khusus, menelusuri Goa Cokro dapat memberikan sensasi yang berbeda dan menajubkan. Goa yang berbentuk vertikal  ini berada di Padukuhan Blimbing, Desa Umbulrejo, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul. Masyarakat setempat menyebutnya goa ini dengan nama Luweng Cokro.

Goa Cokro merupakan goa vertikal dengan kedalaman 18 meter, mulut goa berdiameter sekitar 1 meter dengan diameter di dasar goa sekitar 20 meter . Pada bagian bawah goa terdapat dua lorong yang membujur ke arah selatan dan utara. Lorong tersebut memiliki panjang 50 meter dan 250 meter. Dibutuhkan keahlian khusus untuk menelusuri goa ini.

Menurut Bariyono Ketua Pengelola Goa Cokro, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah mencatat Goa ini untuk dimasukan dalam daftar Geo Park Internasional yang akan dinilai oleh Unesco bulan depan. “Semoga Goa ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat,” kata Bariyono, Selasa (6/5/2014).

Untuk menelusuri Goa Cokro harus menggunakan tali karmantel dan menguasai teknik untuk turun dan naik dengan tali, minimal teknik rappeling dan Single Rope Technique (SRT). Bagi Wisatawan yang belum pernah melakukan, pengelola siap menyediakan jasa pemanduan hingga wisatawan dengan mudah naik turun menikmati keindahan goa.

iklan golkar idul fitri 2024

Bariyono menambahakan, untuk menjaga ornamen dan ekosistem di dalam goa, pihaknya membatasi wisatawan yang masuk maksimal berjumlah 10 orang. Dengan biaya paket Rp. 400.000 dengan pemesanan minimal 5 orang dan maksimal 10 orang.” Pemesanan harap konfirmasi dua hari sebelum masuk,” tambah Bariyono.

Goa Cokro dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Mekar, selain Goa cokro ada juga Goa Gremengan yang dikelola oleh pokdarwis tersebut. Goa Gremeng hanya dibuka saat musim kemarau karena goa tersebut merupakan aliran sungai bawah tanah. “Jika musim hujan dibuka resiko wisatawan terseret arus,” papar Bariyono.

Bariyono berharap, pemerintah Kabupaten Gunungkidul memperhatikan keberadaan Goa Cokro. Kini pembangunan fasilitas yang berada di Goa Cokro masih menggunakan biaya hasil wisatawan mengunjungi goa tersebut. “Kita juga mendapat bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Pariwisata tetapi untuk membeli alat,” ungkap Bariyono.

Penulis: Juju, Editor: Hery

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar