Dorong Regenerasi, Gunungkidul Gelar Festival Pedalangan

oleh -
Pembukaan Festival Pedalangan 2017. KH/ Wibowo.
Pembukaan Festival Pedalangan 2017. KH/ Wibowo.

WONOSARI, (KH),– Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul kembali menggelar festival pedalangan 2017. Hal bertujuan ini untuk memupuk dan mengembangkan seni tradisional pedalangan.

Sebagaimana disampaikan Kepala Bidang Adat dan Tradisi, Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Ristu Raharjo, lomba pedalangan yang diikuti oleh 35 dalang dewasa dan dalang anak ini digelar sebagai bagian dari upaya regenerasi dalang wayang kulit di Gunungkidul.

“Kabupaten Gunungkidul saat ini menjadi salah satu daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta yang banyak melahirkan dalang mudah berprestasi,” katanya, Minggu, (26/11/2017).

Sambungnya, dalam pelaksanaan, tiap peserta diberikan waktu selama 30 menit untuk memainkan wayang sesuai dengan lakon yang mereka bawakan. Hal tersebut sesuai dengan peraturan yang dibuat dewan juri.

Menurutnya, Kabupaten Gunungkidul saat ini memiliki regenerasi baik dalang anak dan dalang dewasa yang cukup membanggakan. Festival pedalangan 2017 diikuti oleh 18 dalang dewasa yang penampilanya dibagi dalam dua tahap. Sembilan peserta tampil pada Jumat 24 November 2017 dan Sabtu 25 November 2017. Sementara 12 dalang anak tampil hari ini Minggu 26 November 2017.

Dalam kegiatan salah satu upaya pelesatarian budaya tersebut penyelenggara menghadirkan tiga juri dari Isntitut Seni Yogyakarta (ISI) dan  Persatuan Dalang Indonesia (Pepadi) Yogyakarta.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Badingah berharap, festival pedalangan dapat menumbuhkan regenerasi dalang di Gunungkidul. Dia menyebutkan, kemauan generasi muda untuk menekuni profesi pedalangan cukup tinggi dan wajib mendapat dukungan dari pemerintah.

“Festival ini juga diharapkan dapat menjadi pembendung masuknya budaya asing di Indonesia,” tukas Bupati. (Wibowo)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar