Berawal dari Hobby, Kini Agus Setyawan Laris Di-job Motret Manten

oleh -2242 Dilihat
oleh
Agus Setyawan (inset) dan salah satu hasil karya foto prewedingnya. Dok: Istimewa.

“Dulu, jasa motret manten itu yang paling utama ada 3, yaitu Fokus-Padang-Payu, atau fotonya fokus, terang, dan laku. Tetapi saya melihat, para pelanggan saat ini memiliki selera yang beragam. Karena itu saya selalu melakukan editing yang up-to-date. Editing yang digemari atau lagi ngetrend saat ini. Ternyata para pelanggan saya puas. Dari situ pula ternyata para pelanggan merekomendasikan memakai jasa saya kepada teman-teman mereka,” kata Jhody.

Dari pemasaran secara online yang menjangkau para perantau asal Gunungkidul, Jhody mengungkapkan, pasar pengguna jasa fotografi dirinya ternyata justru dominan di wilayah Patuk, Nglipar, Panggang, dan Girisubo. Sementara untuk untuk wilayah Wonosari dan Semanu dan lainnya, ia mengaku masih jarang mendapatkan job secara langsung.

Tak Berhenti pada Jasa Foto Pernikahan

Diluar jasa fotografi pernikahan, Jhody juga sering diminta jasa foto pre-wedding. Untuk pemotretan pre-wedding, ia selalu berusaha dapat memenuhi permintaan pelanggan. Order foto pre-wedding yang sudah dikerjakan kebanyakan foto pre-wedding outdoor. Untuk lokasi populer yang diminta pelanggan, Jhody menyebutkan beberapa pantai di Gunungkidul, Pantai Parangtritis, Pantai Goa Cemara, Candi Ijo, Candi Plaosan, Candi Boko, Candi Prambanan, Candi Borobudur. Pernah pula Jhody melayani permintaan foto prewed di Bromo, Dieng, dan Wonosobo.

Jhody mengaku memperoleh job motret itu kebanyakan dari jalur pertemanan. Karena itu, ia selalu berusaha menjalin jejaring pertemanan dengan siapa saja. Jhody juga selalu menyapa kabar para pelanggan terdahulu. Karena para pengguna jasa fotografinya kebanyakan juga berteman dengan para pelanggan terdahulu. Menurutnya, dengan menjalin komunikasi tersebut, ia selalu mendapatkan hal-hal baru untuk berinovasi dalam melayani jasa pemotretan.

Tentang pengalaman paling menarik, Jhody mengungkapkan, ia pernah diminta mendokumentasikan pernikahan dari pasangan muda perantau asal Gunungkidul. “Waktu itu, saya berkenalan lewat medsos. Paket harga yang saya tawarkan waktu itu termasuk mahal menurut saya. Yang sangat saya kagumi, pernikahan pasangan muda boleh dibilang sangat sederhana, bersahaja sekali. Namun mereka meminta dokumentasi yang lengkap. Sewaktu saya menyerahkan hasil pemotretan, mereka sangat puas dan langsung membayar tanpa ada keberatan. Dari situ, saya belajar menghargai orang lain dan mendorong saya untuk bersikap profesional,” ungkap Jhody.

Dari hasil usaha fotografi yang dikerjakan, Jhody dapat menghidupi kebutuhan keluarganya. Keluarga muda ini juga telah dianugaerahi momongan 2 anak. Anak pertama sudah kelas 4 SD dan anak kedua berusia 2 th. Sebagai anak ragil dalam keluarga, Jhody memang diminta untuk tetap tinggal bersama orang tuanya. Dari tabungan hasil pekerjaan yang ditekuni ini, Jhody juga sedang membangun studio fotografi di dekat tempat tinggalnya di Semanu.

“Ada banyak para penyedia jasa fotografi manten di Gunungkidul. Mereka teman-teman saya. Saya tidak pernah merasa bersaing dan juga tidak minder. Saya meyakini, rejeki sudah ada yang mengatur. Yang penting saya ulet dan tekun berusaha. Alhamdulillah hasilnya bisa menghidupi keluarga saya,” pungkas Jhody. (Kandar).

***

Pembaca yang berminat jasa fotografi Agus Setyawan (Jhodytografi) dapat menghubunginya di nomor telpon/WA 081804046729 atau Instagram@Jhodytography 

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar