Apem ‘Mas Brow’ Semanu Memang Murah, Tapi Rasanya Nampol Dilidah

oleh -3596 Dilihat
oleh
Misdi penjual apem dari Semanu. (KH/ Kandar)

SEMANU, (KH),– Apem tergolong olahan makanan tradisional. Banyak orang yang menganggapnya sajian selera tempo dulu. Camilan ini juga cenderung lekat dengan orang kelomok usia tua sebagai penikmatnya. Namun, kehadiran Apem ‘Mas Brow’ di Semanu mampu merubah imej apem selama ini.

Olahan gorengan adonan tepung beras dan tepung terigu serta dicampur kelapa yang dibuat oleh Misdi (38) warga Desa Semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul ini membuat apem naik daun, serta menjadi sajian pilihan bagi kaum muda.

Minimal bagi orang-orang di seputar Kecamatan Semanu apem olahan Misdi tak asing lagi. Saat ini, kelezatannya juga sudah diakui orang-orang dari berbagai wilayah di Gunungkidul.

Sebagaimana ujar lelaki tambun yang bekerja di perbankan ketika mampir di kios apem Mas Brow, pengakuannya rasa apem sangat nikmat. Ketika melintas ia sering diminta oleh atasan untuk membeli apem untuk dijadikan camilan di kantor.

“Atasan saya kalau nitip makanan maunya ya apem ini, nggak ada yang lain,” ujar dia.

Sembari melayani pembali yang silih berganti datang, Misdi berkisah bahwa usaha jualan apem dimulai sejak 6 tahun lalu. Ia merintisnya usai berhenti bekerja dari sebuah restoran di  Kota Yogyakarta. Di kampung halaman kemudian ia memilih membuka usaha menjual apem goreng. Secara otodidak dirinya belajar menggoreng apem.

“Pertama jualan dititip di warung-warung. Namun tidak dengan mudah diterima,” ujarnya.

Saat menawarkan hendak menitip apem, pemilik warung justru meminta jenis olahan lain. Apem dinilai bukan komoditas yang berpotensi laris. Semangat Misdi memasarkan apem sempat jatuh saat mendapat penolakan. Beruntung ia mempunyai seorang istri yang mampu menguatkan keteguhannya.

Dirinya lantas justru berani berjualan sendiri di pasar tradisional di wilayahnya. Di lapak sederhana diantara deretan kios ia menjajakan apem. Tak disangka apem mendapat tempat di hati konsumen.

“Apem laris, setiap bawa ke pasar selalu habis,” tuturnya bangga. Dengan terus melakukan evaluasi olahan apem bersamaan pesanan demi pesanan untuk hajatan arisan dan berbagai pertemuan diterima.

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar